Mengapa Kurikulum Perlu Berubah - Aksi Nyata Pelatihan Mandiri Topik Kurikulum Merdeka


Serba Komputasi - Mengapa Kurikulum Perlu Berubah ? - Agar kita mendapatkan pemahaman baru, mari kita ulas bersama-sama !

Sebelum kita bahas tentang mengapa kurikulum perlu berubah, alangkah lebih baiknya jika kita mencari tahu dulu tentang apa itu kurikulum. Mengapa kurikulum sangat berperan penting dalam sebuah proses pembelajaran di sekolah. 

KURIKULUM

Kurikulum sering dimaknai sebagai keseluruhan dari pengalaman belajar yang dilakukan siswa selama menempuh pendidikan di sekolah. Padahal sejatinya, kurikulum adalah titik awal hingga akhir pengalaman belajar siswa selama menempuh pendidikan.

Sebegitu melekat dan pentingnya kurikulum pada dunia pendidikan, sering kali kurikulum diibaratkan sebagai jantungnya pendidikan. Jika jantung lemah, maka peredaran darah di seluruh tubuh akan melemah pula. Jika dibiarkan secara terus menerus akan berdampak sangatlah fatal.

Ralph Tyler dalam bukunya yang berjudul "The Basic Principle of Curicculum" mengungkapkan bahwa setidaknya dalam kurikulum terdapat 4 komponen yang diantaranya adalah Tujuan, Konten, Metode atau Cara, dan Evaluasi. 

Umumnya beberapa negara di dunia mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi tiga bagian, yaitu Tujuan Pembelajaran atau Konten, Panduan Pedagogi, dan Panduan Asesmen.

Komponen-komponen tersebut dapat kita gunakan untuk merancang kurikulum untuk melaksanakan pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa. Mulai dari kompetensi apa yang akan dimiliki oleh siswa hingga proyeksi masa depan seperti apa yang akan dicapai oleh siswa kelak dan juga bagaimana cara siswa dapat mewujudkan kompetensi yang diharapkan

Dari paparan yang telah kita ulas di atas, dapat kita tarik benang merah bahwa pada kurikulum, siswa atau peserta didik adalah acuan utama dari kurikulum itu sendiri. Maka dari itu, kemerdekaan siswa atau peserta didik dalam belajar adalah jantung dari pengembangan kurikulum di suatu satuan pendidikan.

APA PERAN KURIKULUM ?

Kurikulum adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional. Kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan kita dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian dapat kita petik pemahaman bahwa bagi guru, kurikulum berfungsi untuk memandu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran pada siswa.

Peran fungsi dari kurikulum dapat kita optimalisasi dalam kerangka yang diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
  2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
  3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial

Siswa kita yang beragam suku, budaya, bahasa, adat istiadat, dan agama harus menjadi pijakan awal dalam pengembangan kurikulum. Sehingga kurikulum dapat digunakan sesuai dengan konteks dimana satuan pendidikan itu berada.

Dengan beragamnya karakteristik setiap satuan pendidikan, sehingga kurikulum nasional perlu disesuaikan dengan keadaan sesuai dengan kebutuhan setiap satuan pendidikan. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum diperlukan di setiap satuan pendidikan

" Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya "

Agar kurikulum dapat sesuai dengan kondisi zaman, maka kurikulum perlu dilakukan adaptasi sesuai dengan konteks dan karakteristik siswa di setiap satuan pendidikan. Begitu pula dengan proses pembelajarannya. Setiap guru lebih mengetahui kebutuhan siswa, kompetensi apa yang dibutuhkan, dan bagaimana cara untuk mencapai kompetensi tersebut.

OECD (Organisation for Economic Co-Operation Development)

OECD mengarahkan bahwa proses pembelajaran tidak hanya pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik saja, melainkan juga mencakup aspek nilai atau value. Saat ini kualitas literasi, numerasi, dan kesehatan mental dan sosial emosional siswa adalah oondasi atau prasyarat yang diperlukan oleh siswa.

Hal ini diperlukan untuk membangun kompetensi transformatif dengan siklus belajar Antisipasi - Aksi - Refleksi menuju pembelajaran sepanjang hayat. Penerapan pembelajaran paradigma baru menekankan pada penguatan kompetensi dan materi esensial atau bermakna. Bukan hanya terlalu banyak materi, melainkan materi esensial dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara mendalam.

Proses pembelajaran tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri yang menekankan pada rasa ingin tahu sebagai bentuk dorongan dalam belajar siswa terhadap suatu kompetensi. Rasa ingin tahu pada siswa dapat digunakan untuk memicu obrolan yang nantinya akan mengarah pada capaian kompetensi yang ingin dituju.

Dengan demikian, tanpa harus memulai percakapan, siswa akan dengan sendirinya mengutarakan pertanyaan bahkan sebuah pernyataan untuk mengatasi rasa keingin tahuannya terhadap suatu pembahasan untuk mencapai suatu kompetensi.

KESIMPULAN

Dari pemahaman dan perkara yang sudah kita ulas di atas, dapat kita tarik benang merah bahwa sangat diperlukan perubahan kurikulum di setiap satuan pendidikan yang salah satunya dipicu oleh karakteristik setiap satuan pendidikan yang berbeda. 

Sedangkan kurikulum nasional perlu disesuaikan kembali dengan cara menyesuaikan keadaan zaman saat ini yang mana perkembangan teknologi sangat berpengaruh dalam kehidupan siswa saat ini terutama dalam menerima dan menyampaikan informasi.

Dengan mengikuti perkembangan zaman, kita dapat masuk di dunia belajar siswa sehingga arah yang akan kita tuju akan besar kemungkinannya untuk tepat sasaran.



1 Response to "Mengapa Kurikulum Perlu Berubah - Aksi Nyata Pelatihan Mandiri Topik Kurikulum Merdeka"

  1. Kalau dicermati, perubahan kurikulum bukan tentang tuntutan tambahan pekerjaan maupun beban guru. Tapi menurut saya, perubahan kurikulum perlu dilakukan secara bertahap sehingga penyesuaian dengan zaman tidak terlalu berat dirasakan. Jika perubahan dilakukan secara besar-besaran dengan perubahan yang amat besar, tidak menutup kemungkinan guru yang berada di zaman yang berbeda jauh dengan saat ini akan sangat kesulitan untuk menyesuaikan diri meskipun tidak banyak.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel