14 - Konfigurasi Routing Dasar pada Jaringan Komputer

 

Router menghubungkan satu jaringan ke jaringan lainnya. Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan menuju ke jaringan yang lainnya melalui perangkat penghubung antar jaringan (router). 

Pada routing statis, administrator melakukan konfigurasi routing secara manual pada tabel routing dimana mendefinisikan setiap jaringan yang dituju dan gateway yang dilaluinya pada setiap router yang akan digunakan sehingga administrator mendefinisikan routing dengan tujuan ke network A, dapat dicapai dengan gateway A.

Kelebihan routing statis diantaranya mempunyai keamanan yang lebih baik, menggunakan bandwidth lebih sedikit daripada protokol routing dinamis, tidak ada siklus CPU yang digunakan untuk menghitung dan mengkomunikasikan rute, jalur yang digunakan routing statis untuk mengirim data dapat diketahui secara jelas. 

Kelemahan diantaranya konfigurasi awal dan pemeliharaan routing membutuhkan waktu yang agak lama, konfigurasi rawan kesalahan, terutama di jaringan besar karena terdapat beberapa alternatif jalan menuju alamat yang dituju, administrator sangat memegang peranan penting dalam memelihara perubahan informasi rute, tidak disarankan untuk jaringan skala yang besar karena pemeliharaan menjadi rumit, membutuhkan pengetahuan lengkap seluruh jaringan untuk implementasi yang tepat. 

Routing statis memiliki tiga kegunaan utama: 

  • memberikan kemudahan pemeliharaan tabel routing di jaringan yang lebih kecil yang diharapkan tidak tumbuh secara signifikan;
  • routing dari stub network dimana jaringan yang diakses oleh satu rute, dan router hanya memiliki satu tetangga;
  • menggunakan satu rute default untuk mewakili jalur ke jaringan apa pun yang tidak memiliki kecocokan yang lebih spesifik dengan rute lain dalam tabel routing. 
  • Penjelasan routing statis supaya lebih dapat dipahami, maka diberikan kasus sebagai berikut: sebuah jaringan skala kecil mempunyai 2 buah router yaitu: R1 dan R2 dengan konfigurasi IP untuk R1 eth1 (12.12.12.1/24); R2 eth1 (12.12.12.2/24); R1 eth2 (192.168.1.1/24); R2 eth2 (192.168.2.1/24) PC1 (192.168.1.2/24); PC2 (192.168.2.2/24), konfigurasikan sehingga kedua buah PC bisa saling berkomunikasi, berikut gambarannya:


Penyelesaian (contoh menggunakan perangkat Mikrotik):



Langkah 1

Konfigurasikan address pada R1 dan R2

R1 (Router 1)

R2 (Router 2)

Langkah 2

Setelah itu lakukan pengecekan table routing di R1 dan R2

R1 (Router 1)


R2 (Router 2)

Perhatikan bahwa R1 dan R2 juga belum mengenali network masing-masing. Maka langkah selanjutnya adalah mengenalkan network 192.168.2.0/24 ke R1 dan network 192.168.1.0/24 ke R2.

Langkah 3

Sekarang kita konfigurasi pada R1 & R2

R1 (Router 1)

R2 (Router 2)

Langkah 4

Lakukan pengecekan kembali tabel routing pada R1 dan R2

R1 (Router 1)


R2 (Router 2)




Dapat dilihat bahwa R1 sudah mengenali network 192.168.2.0/24 melalui routing static (perhatikan tanda AS). Begitu juga dengan R2 yang sudah mengenali network 192.168.1.0/24 melalui routing static.

Langkah 5

Untuk pengujian coba lakukan pengujian ping dari PC1 ke PC2 dan juga sebaliknya. 

PC 1 ke PC 2

PC 2 ke PC 1


PC1 dan PC2 sudah bisa saling berkomunikasi satu sama lain melalui routing statis dengan tanda AS (active, static).


0 Response to "14 - Konfigurasi Routing Dasar pada Jaringan Komputer"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel